tag:blogger.com,1999:blog-5706102609829933916.post6837261541039308122..comments2023-11-02T19:00:58.069+08:00Comments on DesaKota: KESEPIAN ITU TIDAK ABADIbahazainhttp://www.blogger.com/profile/14243945768739087166noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-5706102609829933916.post-32600241407264264522008-07-26T13:03:00.000+08:002008-07-26T13:03:00.000+08:00Sdr lutfi-jiwafaham-izwan-marsli-sham al-johori-da...Sdr lutfi-jiwafaham-izwan-marsli-sham al-johori-danielle-hartini,<BR/><BR/>Kebudayaan masa depan menjadi sangat komplex. Bukan saja pelbagai unsur budaya dalaman yg menekankan pengaruhnya, budaya global semakin sulit dibendung.Tetapi, internet, sms,komuniksai elektronik, dan blog memberi kekuatan dan peluang baru kpd individu untuk melawan arus, malahan melawan kekuasaan secara intelektual.Pemimpin politik yg berkuasa pun boleh rusak imej kalau komuniti blog secara kumpulan melakukan serangan. Wajah budaya juga boleh dicorakkan kalau pemilik-pemilik blog mencipta karya dan menulis pandangannya dlm esei, puisi, kritikan dan anekdot. Saya berpendapat pengkritik sastera, pengkaji ilmiah, dan ilmuwan komunikasi perlu meneliti lapangan baru internet ini untuk membicarakan perkembangan budaya atau sastera kerana media internet sudah semakin kuat menyaingi media cetak, terutama bagi merebut perhatian audien dengan pantas dan reaktif. Jadi apa yang ada di tangan sdr,. blog pagi, tengah hari, senja, malam dan dini hari adalah peluang mencorakkan wajah kreatif serta budaya nasional.Oleh itu jangan persia-siakan, walaupun pada mulanya nampak main-main. Bayangkan saya baru saja mengirim e-mel kpd Ketua Pengarah Pelajaran, memberi pendapat tentang Matematik & Sains dlm bahasa Inggeris . Sdr juga diharap<BR/>menghantar e-mel kpdnya: alimuddin.dom@moe.gov.my. Jangan segan-segan ini peluang untuk sdr bercakap tentang ISU NASIONAL, ISU BUDAYA, PENDIDIKAN Dan BAHASA.Beliau sendiri meminta pandangan kita dlm STAR, 20 Julai.Saya akan siar surat saya kepadanya dlm blog pada hari<BR/> Selasa nanti.Sdr marsli ular metafora bukan hanya ada dua lidah, mungkin enam spt tangan tuhan hindu itu, awas! lutfi,dan sham,jiwafaham, penulis harus terus menyoal , menyoal dan menujah; izwan dan danielle, setiap kita ada stail kita sendiri, tetapi sikap kritis teruslah pertajam, hartini,pandangan kritis dan sensitif itulah membezakan orang<BR/>kreatif drpd yang lain, meskipun sangat kecil jumlah orangnya. Bahasa memiliki sihirnya sendiri, hanya Tuhan yg paling mengetahui magiknya yang sangat luar biasa . Bacalah atas nama-Nya.bahazainhttps://www.blogger.com/profile/14243945768739087166noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5706102609829933916.post-76804579647967147832008-07-23T16:28:00.000+08:002008-07-23T16:28:00.000+08:00dato' yang dihormati,yang dikesalkan, siapa mahu m...dato' yang dihormati,<BR/><BR/>yang dikesalkan, siapa mahu mendengar (apatah lagi menyelesaikan) masalah bahasa, budaya dan bangsa jika rata2 manusia tertoleh2 dan tercengang2 melihat perdebatan tentang kuasa dan wang??<BR/><BR/>kualiti budaya dan bangsa bisa luput dalam percanggahan politik dan ekonomi yg serabut..<BR/><BR/>yang demikian masalah budaya, bahasa dan bangsa bukan lagi menjadi satu isu. ia cuma sekadar perbahasan yg hidup segan mati tak mahu.. datang tak dijamu, hilang tak dirindu...<BR/><BR/>kalau adapun yg menjaga maruah bangsa cumalah si pencinta bahasa. namun dalam alam maya ini juga berapa kerat sangatlah bilangan 'mereka'..<BR/><BR/>alangkah sedihnya!Hartini Omarhttps://www.blogger.com/profile/02714008201821791251noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5706102609829933916.post-84515066017493401102008-07-23T16:03:00.000+08:002008-07-23T16:03:00.000+08:00Saya juga anak muda yang setia dengan daya juang s...Saya juga anak muda yang setia dengan daya juang sendiri.Danielle_Corleonehttps://www.blogger.com/profile/00631804080394318858noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5706102609829933916.post-59559494234789090692008-07-23T09:21:00.000+08:002008-07-23T09:21:00.000+08:00Assalamulaikum Datuk,Saya sudah lama menyusuri sun...Assalamulaikum Datuk,<BR/>Saya sudah lama menyusuri sungai budaya bangsa Melayu yang kian kering dan seakan gersang. Alur sungai yang sedang kita lalui ini juga seakan dipugar. Dan, nanti akhirnya kita akan kehilangan semua itu. <BR/><BR/>Dalam perkiraan saya yang sedikit keliru ini, apakah DKK yang direncanakan itu akan menghalalkan sesuatu yang haram demi istilah 'perpaduan'? Apakah istilah 'perpaduan' itu dewa sakti yang boleh mengubah dasar, akta atau enakmen perlembagaan? <BR/><BR/>Seperti juga ular daun yang ingin hidup bebas di pohon ciku halaman datuk, saya melihat DKK itu perlu juga bebas dalam menangani perkiraan 'menang menang' krisis identiti dan intelektual budaya. <BR/><BR/>Kita sudah lama menjadi lukut di tepi gantang kepada kepimpinan negara dan tanah air sendiri.Sham al-Johorihttps://www.blogger.com/profile/06550839279415501522noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5706102609829933916.post-16490301866944985882008-07-23T00:01:00.000+08:002008-07-23T00:01:00.000+08:00Berseni sungguh kisah ular di dahan ciku dan boleh...Berseni sungguh kisah ular di dahan ciku dan boleh melompat-lompat itu.<BR/><BR/>Itu belum lagi bab, ular tersebut berhenti sekejap, menoleh ke kanan dan ke kiri, dan bila melihat wajah Pak Baha, segera dia menjelir-jelirkan lidahnya yang memang sedia bercabang dua itu.MARSLI N.Ohttps://www.blogger.com/profile/05163675394253168402noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5706102609829933916.post-66321550786627351402008-07-22T17:14:00.000+08:002008-07-22T17:14:00.000+08:00Anak Muda ini pasti cuba bangun dari lenanya yang ...Anak Muda ini pasti cuba bangun dari lenanya yang sekian lama!!Oleh admin Bebas Malaysiahttps://www.blogger.com/profile/00176158326778254763noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5706102609829933916.post-45680966699174426762008-07-22T13:26:00.000+08:002008-07-22T13:26:00.000+08:00Benar Dato’Anak yang masih kecil itu jangan disang...Benar Dato’<BR/>Anak yang masih kecil itu jangan disangka hanya diam terhadap perkembangan yang terus bergerak maju di sekelilingnya. Semua yang ada diserapnya dengan lahap. Memori pikirannya berjalan sama macam orang dewasa. <BR/>Selama ini kita selalu menganggap mereka adalah manusia kelas dua (kanak-kanak hingusan yang belum matang pikirannya). Akibatnya sungguh sangat FATAL dan TRAGIC. <BR/>Mereka berkembang liar di tengah lingkungan masyarakatnya sendiri. Jika masyarakatnya macam ular hijau yang membelit dahan ciku Dato’ itu? Bayangkan mereka beramai-ramai mendemonstrasikan makna-makna kehidupan dalam imajinasi kenikmatan yang dipamerkan dengan versinya sendiri. Sehingga ketika mereka pulang awal pagi, orang tua pun kehilangan kemampuan untuk mengendalikan. Inikah wajah DKK itu?<BR/>Kita kemudian seperti tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Ada tali-temali yang terputus. Kesepian itu sementara rupanya. <BR/>Anak-anak generasi bangsa masa depan seperti layang-layang terputus talinya dalam menghadapi gelombang kehidupan. Beringat dan berwaspadalah…jiwafahamhttps://www.blogger.com/profile/11617928784674588776noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5706102609829933916.post-16648869705495155242008-07-22T12:55:00.000+08:002008-07-22T12:55:00.000+08:00Assalamualaikum datuk.Pada pemahaman saya, DKK mer...Assalamualaikum datuk.<BR/>Pada pemahaman saya, DKK merupakan isu penting. Tiga asas penting yang menjadi dasar DKK itu, saya rasa sudah mencakupi pelbagai perspektif dan bersifat dinamis. DKK tidak meminggirkan mana-mana pihak. Cuma saya lihat, isu ini timbul kerana dipolitikkan. Saya ada perbezaannya mempolitikkan DKK dan menjadikan DKK sebagai satu kebijaksanaan politik yang datuk katakan tadi. Dan saya juga percaya, isu kebudayaan ialah isu rakyat. Maksudnya, rakyat harus faham dan jelas ttg. isu ini. DKK, seperti juga dasar-dasar lain yang diperkenalkan, kebanyakannya dikembangan secara sehala, tidak menjadi milik rakyat, dan akibatnya, DKK tidak dapat berkembang dengan sewajarnya. Malah, jika kita lihat beberapa institusi yang bertanggungjawab menginterpreatsi DKK, timbul rasa skeptis, adakah mereka ini faham atau tidak. Sebagai contoh, kebudayaan dalam pemikiran dan aktiviti yang dianjurkan oleh kementerian kebudayaan, akhirnya hanyalah tarian. Adakah kebudayaan Melayu sesempit itu? Bagi saya, DKK ialah isu interpretasi, dan kerana itu, yang diperlukan ialah kebijaksanaan. Malangnya, kita ada lebih banyak dasar yang menghalang untuk memunculkan kebijaksanaan ini. Salamlutfihttps://www.blogger.com/profile/10427884099661884177noreply@blogger.com